CONTOH SKRIPSI: Cara Penulisan Dan Penyusunan Pada Bab 1
CONTOH SKRIPSI: Cara Penulisan Dan Penyusunan Pada Bab 1
Dalam menulis Skripsi atua sebuah penelitian memerlukan format-format penulisan yang berbeda-beda stiap universitasnya, nah disini mimin hanya memberikan contoh dan sebagian besar universitas di indonesia menggunakan format seperti ini, dalam penyusunan bahasa yang mimin lampirkan merupakan hasil dari skripsi yang mimin dapatkan dari mantan mahasiswa yang ada di Riau - Pekan baru, semoga ini bisa menjadi manfaat buat adik-adik kelas semua yang sedang dalam tahap pengerjaan skripsi di tahun ini.
Selamat berjuang dan semoga berhasil.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Globalisasi yang semakin berkembang telah menimbulkan persaingan
dalam berbagai aspek kehidupan terutama aspek ekonomi dan budaya. Dampak
globalisasi juga telah mempengaruhi pariwisata dunia. Pariwisata adalah suatu
sektor yang sangat tanggap terhadap berbagai perubahan dan perkembangan,
sejalan dengan motivasi dan kebutuhan wisatawan yang selalu ingin menikmati
sesuatu yang baru. Misalnya, kehidupan masyarakat setempat dengan segala
aktivitas seni budayanya serta kehidupan alam bebas yang masih alami.
Dewasa ini, trend pariwisata dunia dalam berwisata lebih cenderung
ke arah pariwisata alternatif yang lebih peduli terhadap lingkungan, seperti
wisata pedesaan, wisata budaya, ecotourism, agrotourism, dan jenis pariwisata
alternatif lainnya. Jenis Pariwisata ini dapat dikembangkan di negara-negara
maju maupun negara-negara berkembang. Negara-negara di dunia berlomba-lomba
dalam meningkatkan kegiatan pariwisata yang diharapkan dapat memberikan devisa
yang besar bagi negara.
Industri pariwisata di Indonesia juga menjadi harapan bagi
pemerintah dan masyarakat sebagai pilar penting penyangga perekonomian negara,
bahkan industri ini diharapkan menjadi penghasil devisa nomor satu bagi
Indonesia. Potensi pariwisata yang ada sangat mungkin bagi kemajuan pariwisata
Indonesia jika dikelola dengan baik. Sebagai negara berkembang, pemerintah
Indonesia harus membuat strategi yang tepat untuk mengembangkan potensi
pariwisata dari tiap-tiap daerah. Menurut Suwantoro (2002) pariwisata
Indonesia memiliki banyak peluang dan tantangan dalam perkembangan pariwisata.
Hal ini dilihat dari banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara yang setiap
tahunnya 3 mengalami kenaikan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini. Indonesia
dapat memiliki posisi yang semakin kuat dalam industri pariwisata.
Salah satu destinasi pariwisata di Indonesia adalah Kota Pekanbaru
sebagai ibu kota dari Provinsi Riau. Visi Kota Pekanbaru yaitu
"Terwujudnya Kota Pekanbaru Sebagai Pusat Perdagangan Dan Jasa, Pendidikan
serta Pusat Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berlandaskan
Iman dan Taqwa di Asia Tenggara Tahun 2020”. Secara geografis, Kota Pekanbaru
memiliki posisi strategis, berada pada jalur lintas timur Sumatera. Kota ini
terhubung dengan beberapa kota seperti kota Medan, Padang dan Jambi. Pekanbaru
berada di tepi sungai Siak dengan ketinggian berkisar 5 - 50 meter di atas
permukaan laut. Beriklim tropis, dengan suhu udara maksimum berkisar antara
34,1º C hingga 35,6º C, dan suhu minimum antara 20,2 °C hingga 23,0 °C.
Perekonomian Kota Pekanbaru didukung oleh kehadiran perusahaan
minyak dan perkebunan kelapa sawit. Nilai ekspor minyak dan kelapa sawit
cenderung berfluktuasi mengikuti mekanisme harga pasar internasional. Menyadari
hal tersebut, pemerintah kota Pekanbaru mengambil kebijakan agar dapat keluar
dari permasalahan ketergantungan pada ekspor minyak dan kelapa sawit dengan
jalan mengembangkan sektor non migas.
Dewasa ini hotel merupakan salah satu sarana penunjang industri
pariwisata yang mempunyai peranan sangat besar dalam memberikan pelayanan bagi
para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Para wisatawan
datang dengan berbagai keperluan dan tujuan, baik untuk keperluan bisnis maupun
tujuan wisata. Pertumbuhan hotel di Kota Pekanbaru sebagai
ibu kota Provinsi Riau kian marak, sejalan dengan banyaknya peristiwa
(event) nasional yang digelar dan telah menjelma sebagai salah satu
kota tujuan bisnis di Pulau Sumatera.
ibu kota Provinsi Riau kian marak, sejalan dengan banyaknya peristiwa
(event) nasional yang digelar dan telah menjelma sebagai salah satu
kota tujuan bisnis di Pulau Sumatera.
Menurut Sulastiyono (2011: 5), hotel adalah suatu
perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan,
minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang melakukan
perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan
yang diterima tampa adanya perjanjian khusus.
Pengertian hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, dan
Telekomunikasi No. KM 37/PW. 340/MPPT-86 dalam Sulastiyono (2011:6),
adalah "Suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa
penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
Salah satu fasilitas yang disediakan oleh hampir semua hotel yaitu
restoran dan café untuk menyediakan kebutuhan tamu akan makanan dan minuman
selama menginap di hotel tersebut. Restoran bukan hanya menjadi salah satu
bagian atau fasilitas yang wajib dimiliki oleh hotel tetapi juga menjadi suatu
daya tarik tersendiri bagi hotel dalam menarik pengunjung untuk menginap dan
dating ke hotel tersebut. Menurut Marsum (2005), restoran adalah suatu
tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersil, yang menyelenggarakan
pelayanan dengan baik kepada semua konsumennya baik berupa makanan maupun
minuman. Tujuan operasional restoran adalah untuk mencari keuntungan
sebagaimana tercantum dalam definisi Prof. Vanco Christian dari School
Hotel Administration di Cornell University. Selain bertujuan bisnis atau
mencari keuntungan, membuat puas para konsumennya pun merupakan tujuan
operasional restoran yang utama.
Restoran hotel merupakan bagian makanan dan minuman yang merupakan
salah satu bagian yang terdapat dihotel. Fungsinya melaksanakan penjualan
makanan dan minuman. Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan dan minuman
tetapi dibalik itu semuanya terdapat kegiatan-kegiatan yang sangat komplek.
Kegiatan-kegiatan itu adalah melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan
minuman, merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan
minum di restoran hotel, melakukan pembelian bahan-bahan makanan dan minuman,
penyajian makanan dan minuman. Hidangan makanan dan minuman yang di jual dan
disajikan di restoranrestoran yang ada di hotel dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan tamu hotel dan pengunjung-pengunjung lainnya, yang mana mereka dapat
menikmati makanan dan minuman dimana mereka menginap.
Secara umum, restoran merupakan tempat yang dikunjungi orang untuk
mencari berbagai macam makanan dan minuman. Restoran biasanya juga menyuguhkan
keunikan tersendiri sebagai daya tariknya, baik melalui menu masakan, hiburan
maupun tampilan fisik bangunan. Klasifikasi restoran lainnya adalah (Indrayana,
2006: 32), resto atau restoran dikelompokkan menjadi beberapa jenis menurut
kegiatan dan makanan atau minuman yang disajikan.
A’la carte restaurant
Restoran yang menyajikan menu lengkap dan
merupakan restoran tanpa aturan mengikat atau bebas.
Table d’hotel
Restoran dengan menu lengkap dan menyajikan
setiap setiap menu berurutan dari menu pembuka sampai penutup. Biasanya
restoran ini sangat berhubungan dengan hotel.
Coffee shop
Merupakan tempat makan dan minum yang
menyuguhkan suasana santai tanpa aturan yang mengikat dan biasanya menyuguhkan
racikan kopi sebagai menu spesial diluar makanan-makanan kecil atau makanan
siap saji.
Cafetaria
Merupakan tempat makan dan minum yang terbatas
menyajikan roti atau sandwitch serta minuman-minuman ringan yang tidak
beralkohol, biasanya erat hubungannya dengan kantor.
Canteen
Merupakan tempat makan dan minum yang menyajikan
berbagai makanan-makanan instan dengan harga yang terjangkau.
Selain itu restoran hotel yang berada dibawah Food and Beverage
Departemen, yang merupakan sumber pendapatan bagi hotel selain Rooms
Departemen. Hal ini telihat pada rata-rata total pendapatan yang dihasilkan
penjualan makanan dan minuman yaitu 35% dari total pendapatan hotel, dengan
demikian restoran adalah fasilitas yang diberikan oleh hotel untuk pengunjung
hotel baik itu yang menginap, meeting, atau pameran yang bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan hotel dengan menjaga kualitas makanan dan minuman.
Menurut Rachman Arief, Abd (2005:113) menyebutkan bahwa Food
and Beverage Department yaitu bagian yang bertugas mengolah, memproduksi
dan menyajikan makanan dan minuman untuk keperluan tamu hotel, baik dalam
kamar, restoran/Coffee-Shop, Banquet (resepsi pertemuan), makanan
karyawan, dan sebagainya. Dalam usaha jasa restoran tentunya kualitas adalah
hal yang penting untuk mengukur keseragaman produk agar tetap konsisten, sesuai
dengan keinginan dan harapan konsumen.
Menurut American society for Quality Control, kualitas
adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk
atau jasa dalam kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah
ditentukan atau bersifat laten (Lupiyoadi, 2001: 144). Goetsh dan
Davis mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan (Tjiptono, 2000: 51). Sedangkan Deming dan
Juran dkk sebagaimana dikutip oleh Ghobadian et al, memberi batasan
kualitas sebagai upaya memuaskan konsumen (Sunardi, 2003: 71).
Sedangkan definisi kualitas menurut Kotler (2012: 49)
adalah “seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh
pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat”.
Ini jelas merupakan definisi kualitas yang berpusat pada konsumen, seorang
produsen dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan yang diberikan
dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Bagi restoran kualitas produk adalah salah satu hal yang penting
untuk diperhatikan. Menurut Kotler dan Keller (2012: 4) produk adalah
“Segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu
keinginan/semua kebutuhan”. Dalam hal ini memberikan batasan produk dianggap
memuaskan kebutuhan dan keinginan. Produk dapat berupa suatu benda (object),
rasa (service), kegiatan (acting), orang (person), tempat
(place), organisasi dan gagasan dimana suatu produk akan mempunyai nilai
lebih dimata konsumen, jika memiliki keunggulan dibanding dengan produk lain
sejenis.
Sedangkan pengertian kualitas produk menurut Kotler dan
Armstrong (2012: 283) adalah “Kemampuan sebuah produk dalam memperagakan
fungsiya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan,
kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk, juga atribut produk lainnya”.
Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adalah
kualitas produk dan jasa yang tertinggi. Menurut American Society for
Quality Control (Kotler, 2012: 84), kualitas adalah keseluruhan ciri
serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.
Oleh karena itu kualitas produk di restoran seperti makanan yang
dihasilkan dituntut untuk seragam, begitu juga dengan penyajiaannya. Kalaupun
menggunakan kreasi, dibatasi oleh standar-standar produksi, sebab jika tidak,
ada kecenderungan para juru masak melakukan improvisasi pada makanan yang
hasilnya membuat produksi tidak seragam dari waktu ke waktu. Pengolahan makanan
adalah kumpulan metode dan tehnik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah
menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain untuk komsumsi
manusia atau dirumah atau oleh industry pengolahan makanan (PH. Bartono,
2001 : 10).
Menurut Marsum (2005), hal-hal yang harus diterapkan dalam
kualitas makanan, antara lain:
Flavor (Rasa)
Tentunya dalam menyediakan suatu hidangan rasa
makanan harus enak dengan baunya yang sedap. Meskipun rasa bersifat relatif
namun makanan dengan rasa yang enak dapat menjadi unsur penting dalam kualitas
makanan.
Consistency (Kemantapan/Ketetapan)
Hidangan yang disajikan harus sesuai dengan
standar yang ada untuk menjaga rasa, aroma dan kualitas tetap baik menurut
prosedur pengolahan atau resepnya.
Texture/Form/Shape (Susunan/Bentuk/Potongan)
Texture/sususan disini menjelaskan tentang upaya menyusun suatu hidangan
yang lengkap yang harus memperhatikan adanya hidangan. Sedangkan form/shape
adalah irisan/potongan makanan yang disajikan. Baiknya potongan/irisan makanan
tidak monoton namun bervariasi untuk semua hidangan yang disediakan.
Nutritional Content (Kandungan gizi)
Dalam menyajikan hidangannya restoran harus
memperhatikan kandungan gizinya. Seperti dalam satu hidangan terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein, serat dan kandungan gizi penting lainnya yang
sesuai untuk porsi dewasa.
Visual appeal (Daya penarik lewat ketajaman mata)
Hidangan yang disajikan harus diatur, disusun
dengan rapi dan menarik sehingga menimbulkan selera makan bagi pelanggan yang
datang.
Aromatic appeal (Daya penarik lewat aroma)
Hidangan yang disajikan harus sedap/harum
aromanya sehingga lebih membangkitkan selera makan pelanggan. Menurut
penyelidikan ternyata daya penarik lewat mata jauh lebih kuat dari pada daya
penarik lewat aroma.
Temperature (Suhu)
Dalam menyajikan makanan harus diperhatikan
suhunya. Bila makanannya panas maka harus disajikan dalam keadaan yang panas,
bila memungkinkan dengan piring yang panas. Begitu juga untuk makanan yang
dingin.
Sedangkan menurut Margaretha dan Edwin (2012: 1) menyatakan
bahwa untuk menghasilkan makanan yang berkualitas dipengaruhi oleh beberapa
faktor penting yaitu :
Quality of ingredients
Skill of the cook/chef
Adequate supply of
kitchen equipment
Usage of standard recipe
Kebanyakan pelanggan tidak lagi bersedia menerima atau mentoleransi
kinerja kualitas yang biasa saja. Jika para pengusaha ingin bertahan dalam
persaingan, apalagi dalam hal pendapatan, tidak ada pilihan lain kecuali
berusaha untuk meningkatkan kualitas secara terus-menerus. Menurut pra-survei
yang dilakukan penulis pada restoran hotel bintang tiga di kota Pekanbaru.
Rata-rata Keluhan atau komplain tentang kualitas produk makanan yang sering
terjadi adalah tidak konsistennya makanan yang disajikan, dapat dilihat dari
penyajian yang terkadang dilebihkan atau dikurangi dan rasa yang kadang beda
dengan pertama konsumen mencoba.
Konsumen yang telah menjadi pelanggan tentu akan berharap setiap
dia memesan kembali makanannya, mendapatkan makanan yang sama dengan pertama
kali ia memesan makanan tersebut. Dugaan ini sesuai dengan survey pra
penelitian yang dilakukan penulis pada bulan Oktober 2016 terhadap lima
responden di Hotel New Hollywood Pekanbaru. Survey pra penelitian dilakukan
dengan menyebarkan kuisioner kepada tamu restoran hotel sebagai responden
sebanyak lima responden pada restoran hotel.
Berdasarkan hasil pra survey diperoleh keterangan bahwa nilai
kualitas makanan Kuantan Holyywood Pekanbaru menunjukan bahwa responden
beranggapan bahwa kualitas makanan cukup, tetapi condong ke kategori kurang.
Padahal untuk sebuah restoran Hotel tentu harapan tamu terhadap nilai produk
kualitas makanan tinggi, belum lagi restoran hotel harus dapat bersaing dengan
restoran biasa yang harga jualnya murah tetapi kualitas baik, maka daripada itu
restoran hotel harus senantiasa menjaga kualitas produk makanannya, khususnya
restoran pada hotel berbintang.
Konsumen memiliki sejumlah alasan dalam memutuskan untuk kembali
ke sebuah restoran. Alasan utama konsumen untuk kembali ke restoran adalah
kualitas makanan yang baik dan bahan makanan yang segar (Brumback, 1998;
dalam Soriano, 2002). Meski seringkali salah satu cara utama untuk
mengevaluasi kualitas makanan bagi konsumen adalah melalui desain menu makanan,
sebab menu secara efektif akan menjadi alat penjual bagi sektor restoran (Bowen
dan Morris, 1995; dalam Soriano, 2002). Ada tiga aspek dalam faktor
harapan mengenai kualitas makanan yang ingin diukur dalam penelitian ini,
yaitu:
Pengetahuan standar
resep ialah sejenis tertulis yang dipergunakan sebagai dasar atau patokan dalam
pengolahan makanan untuk menciptakan rasa yang sama meskipun waktu pengolahannya
tidak bersamaan.
Pengetahuan dasar
tentang berbagai bahan makanan mencakup berbagai aspek, seperti jenis bahan
makanan, mutu bahan makanan dan cara menyimpan dan mengolah bahan makanan yang
bertalian dengan sifat-sifat fisik bahan makanan. Pengetahuan dasar tentang
bahan makanan sangat penting karena untuk menghasilkan makanan dengan cita rasa
yang memuasakan harus menggunakan bahan makanan yang kualitas baik.
Pengelolaan food and
beverage department secara profesionalime akan menghasilkan hidangan yang berkualitas
dalam rasa dan penampilan. Profesionalisme berarti menguasai penuh profesi dan
segala asfeknya, sama halnya dengan seorang food handler (chef cook)
harus dapat menguasai pekerjaannya. Hal tersebut tidak lepas dari kemampuan dan
keahlian seorang juru masak yang harus menguasai teori yang ada serta mampu
mempraktikkannya dengan baik.
Pendapat diatas dapat diartikan bahwa untuk menghasilkan makanan
yang berkualitas tergantung kepada cita rasa makanan yang khas, tekstur makanan
serta kandungan gizi dalam bahan baku dan makanan yang mencukupi.
Keluhan selalu datang dari tamu karena kualitas makanan yang
buruk. Salah satunya adalah dari kualitas bahan baku yang di bawah standar atau
tidak berdasarkan standar. Penulis mensurvei dapurnya dimana bahan baku yang
dating kurang bagus, resep makanan hanya menggunakan feeling sehingga rasa
makanan jadi berbeda-beda serta skill Chef nya itu kebanyakan lulusan
SMA/SMK. Kendala kualitas ini harus dicari sebabnya sejak proses pembuatan
makanan yang mungkin salah, seterusnya sampai saat disajikan. Kualitas makanan
merupakan hal penting untuk restoran hotel karena semakin banyaknya hotel, maka
dipastikan setiap restoran hotel akan bersaing meningkatkan kualitas produk
makanan agar mampu mepertahankan pelanggannya. Konsumen selalu mengharapkan
makanan yang dipesannya sesuai dengan harapan yang diinginkan, oleh karena itu
produk makanan yang ditawarkan oleh restoran hotel harus berkualitas. Produk
makanan berkualitas akan memuaskan konsumen.
Untuk meneliti mengenai masalah kualitas makanan di Kuantan
Hollywood Pekanbaru ini lebih lanjut. Penulis tertarik untuk mengambil judul
penelitian tugas akhir dengan judul :
“KUALITAS MAKANAN DI
KUANTAN HOLLYWOOD PEKANBARU”
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang penelitian tersebut, penulis
mengindentifikasikan masalah sebagai berikut :
Bagaimana kualitas
makanan berdasarkan faktor Quality of ingredients (kualitas bahan baku)
di Kuantan Hollywood Pekanbaru?
Bagaimana kualitas bahan
makanan berdasarkan faktor Skill of the cook/chef (keahlian juru masak)
di Kuantan Hollywood Pekanbaru?
Bagaimana kualitas bahan
makanan berdasarkan faktor Usage of standard recipe (penggunaan
resep standar) di Kuantan Hollywood Pekanbaru?.
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian :
Untuk mengenali permasalahan yang ada di Kuantan
Hollywood Pekanbaru khususnya masalah kualitas makanan.
Tujuan formal :
Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis
dalam menyelesaikan pendidikan program D III Perhotelan pada Akademi Pariwisata
NHI Bandung.
Tujuan operasional :
Untuk mengetahui
kualitas makanan berdasarkan faktor faktor Quality of ingredients
(kualitas bahan baku) di Kuantan Hollywood Pekanbaru.
Untuk mengetahui
kualitas bahan makanan berdasarkan faktor Skill of the cook/chef (keahlian
juru masak) di Kuantan Hollywood Pekanbaru.
Untuk mengetahui
kualitas bahan makanan berdasarkan faktor Usage of standard recipe (penggunaan
resep standar) di Kuantan Hollywood Pekanbaru.
Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian atas kualitas makanan di Kuantan Hollywood Pekanbaru
diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yaitu:
Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan mengenai permasalahan
terkait pengelolaan restoran Hotel new Hollywood Pekanbaru dan penanganan
kualitas makanan.
Bagi Pihak Lain
Yaitu sebagai sumbangan yang diharapkan akan
memperkaya ilmu pengetahuan dan dalam rangka pengembangan disiplin ilmu
akuntansi, serta memberikan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang
berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian yang dilakukan penulis.
Bagi Pihak Kuantan
Hollywood Pekanbaru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana
informasi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan pihak Hotel mengenai
kualitas makanan di Kuantan Hollywood Pekanbaru.
Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Dantes,
penelitian deskriptif merupakan sebuah metode penelitian yang berusaha
mendeskriptifkan suatu fenomena / peristiwa secara sistematis sesuai dengan apa
adanya. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menentukan sifat situasi
sebagaimana adanya pada saat penelitian sedang dilakukan. Dalam penelitian ini
tidak terdapat kontrol perlakuan karena bertujuan untuk menggambarkan hal
aktual yang sedang terjadi berkaitan dengan variabel-variabel atau
kondisi-kondisi dalam suatu situasi. (2012).
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara
Menurut Arikunto (2008), wawancara
merupakan salah satu cara memperoleh informasi yang dilakukan oleh pewawancara
dan yang diwawancarai. Mula-mula pewawancara akan menanyakan beberapa
pertanyaan yang telah terstruktur, lalu satu per satu diperdalam untuk
mengetahui lebih detil, dengan demikian jawaban yang diperoleh dapat meliputi
semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam. Hal ini harus
dilakukan dengan efektif dalam arti dalam kurun waktu yang singkat namun dapat
memperoleh informasi dengan sebanyak-banyaknya. Wawancara dilakukan kepada
tamu, Staff dan Chef Kuantan Hollywood Pekanbaru pada saat penelitian
berlangsung.
Observasi
Menurut Arikunto (2008),
observasi adalah pengamatan langsung dari lingkungan fisik atau pengamatan langsung
suatu kegiatan yang sedang berlangsung yang mencakup semua kegiatan
perhatian ke objek dengan menggunakan alat penilaian sensorik. Atau satu
pekerjaan yang dilakukan dengan sengaja dan sadar untuk mengumpulkan data dan
melaksanakan prosedur yang sistematis dan tepat. Observasi dilakukan di Kuantan Hollywood Pekanbaru.
Kuesioner
Menurut Mardalis (1999: 67)
“Kuesioner adalah teknik pengumpulan data
melalui formulir-formulir atau angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara tertulis kepada sekumpulan orang untuk mendapatkan suatu
jawaban atau tanggapan dan informasi.”
Angket yang disebarkan kepada tamu yang sudah
berkunjung lebih dari satu kali mengenai kualitas makanan, yang diberikan oleh
Kuantan Hollywood Pekanbaru.
Studi Pustaka
Menurut Sulaiman (2007: 39) “Studi
kepustakaan dilakukan dalam rangka mencari konsep-konsep atau teori relevan
yang digunakan sebagai landasan teori penelitian serta informasi atau data
sekunder yang diperlukan.” Penulis mengumpulkan dan memahami data-data relevan
yang berupa teori-teori untuk dijadikan sebuah referensi.
Lokasi dan Waktu
Penelitian
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kuantan Hollywood
Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Kuantan Raya No. 20, Sekip, Lima Puluh, Kota
Pekanbaru, Riau.
Waktu Penelitian
Penelitian yang berlokasi di Kuantan Hollywood
Pekanbaru Bandung ini dilakukan dari bulan november 2016 hingga bulan januari
2017
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dilakukan untuk memudahkan pembaca dalam
pemahaman rangkaian tugas akhir. Sistematika penulisannya meliputi :
BAB 1 :
Pendahuluan
Di bab 1 ini akan menjelaskan tentang latar
belakang masalah dari penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan
penelitian, manfaat hasil penelitian, metode penelitian dan teknik pengumpulan
data, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Umum Objek
dan Data
Di bab II ini akan diuraikan tentang tinjauan
umum Kuantan Hollywood Pekanbaru, mencakup tentang sejarah singkat, fasilitas
restoran, struktur organisasi, dan tinjauan variabel penelitian.
BAB III : Analisis Permasalahan
Di bab III ini menjelaskan tentang hasil
analisis menyangkut dengan permasalahan yang sedang diteliti, yaitu tentang
kualitas makanan berdasarkan penggunaan resep, bahan baku dan kemampuan juru
masak/Chef di Kuantan Hollywood Pekanbaru.
BAB IV : Kesimpulan dan Saran
Di bab IV ini menguraikan mengenai kesimpulan
dan saran. Kesimpulan berisikan tentang solusi dari permasalahan yang timbul,
yang telah dibahas sebelumnya, sedangkan saran berisikan masukkan yang
diberikan oleh penulis yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Kuantan Hollywood
Pekanbaru.
Khusus Untuk Jasa Skripsi Management.
yang ingin di bantu dalam pembuatan skripsi nya, Khusus management ya.
Silahkan kalian bisa menghubungi no ini: 082288306999
Semoga membantu, terimakasih
0 Response to "CONTOH SKRIPSI: Cara Penulisan Dan Penyusunan Pada Bab 1"
Posting Komentar