CONTOH: CARA MEMBUAT SKRIPSI BAB III PETODOLOGI PENELITIAN
CONTOH: CARA MEMBUAT SKRIPSI BAB III PETODOLOGI PENELITIAN
Banyak pertanyaan dari mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan tugas akhir / skripsinya. terkendala dengan kurangnya pengetahuannya dalam penyusunan skripsi itu sendiri.
Jika ada pertanyaan lain mengenai bagaimana cara lengkap Pembuatan Skripsi yangbaik dan benar, Silahkan tanyakan langsung di kolom komentar. kami akan siap membantu.
Khusus Untuk Jasa Skripsi Management.
yang ingin di bantu dalam pembuatan skripsi nya, Khusus management ya.
Silahkan kalian bisa menghubungi no ini: 082288306999
Semoga membantu, terimakasih
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
Penelitian
dilakukan pada Rumah Sakit Ichsan
Medical Centre.
Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 254 orang karyawan yang berkerja
di Rumah Sakit tersebut dan sampel yang digunakan
adalah sebagian karyawan yang bekerja di Rumah Sakit tersebut sebanyak 156 orang karyawan, sampel
tersebut didapatkan berdasarkan hasil
rumus slovin dan wawancara langsung kepada karyawan Rumah Sakit Ichsan Medical Centre.
2.
Jadwal Penelitian
1.
Populasi
Populasi
adalah objek penelitian sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Rumah Sakit Ichsan Medical Centre, sebanyak 254 orang karyawan.
2.
Sampel
Sampel
adalah pemilihan perwakilan dari seluruh objek penelitian, karena karakteristik
populasi bersifat homogen. Artinya bahwa populasi merupakan Mahasiswa, maka
teknik pengumpulan data menggunakan metode sampling.
Berdasarkan sebagian dari elemen populasi yang dikumpulkan dan dianalisis,
hasilnya diharapkan dapat menjelaskan karakteristik seluruh elemen populasi.
Analisis data sampel secara kuantitatif menghasilkan statistik sampel yang
digunakan untuk mengestimasi parameter populasinya.
N
N =
1 + Ne 2
Metode sampel
menggunakan rumus Slovin.
Dimana :
n : jumlah
sampel
N : jumlah
populasi
e : batas
toleransi kesalahan ( error tolerance)
maka :
254 254 254
n = n = n = n = 156
1
+
254 (0,05) 1 + 254
(0,0025) 1.63
C.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah
1.
Wawancara
Wawancara
adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan
secara sistematik dan berlandaskan tujuan penelitian (Marzuki, 2008). Wawancara
dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan, dan merupakan cara memperoleh
data yang bersifat langsung.
2.
Studi Pustaka
Studi
Pustaka merupakan metode pengumpulan data dan informasi dengan melakukan
kegiatan kepustakaan melalui buku-buku, jurnal, penelitian terdahulu dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan
3.
Kuisioner
Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang mencakup
semua pertanyaan dan pertanyaan yang akan digunakan bisa melalui telepon, surat
ataupun tatap muka (Ferdinand), pertanyaan yang diajukan pada responden harus
jelas dan tidak meragukan responden.
Dengan melakukan penyebaran kuisioner untuk mengukur persepsi responden
digunakan Skala Likert. Skala Likert umumnya menggunakan 5 angka penelitian
yaitu:
1. Sangat Setuju (SS) dengan score 5
2. Setuju (S) dengan score 4
3. Cukup (C) dengan score
3
4. Tidak Setuju (TS) dengan score 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan score 1
Urutan setuju atau tidak setuju dapat dibalik mulai
dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
D.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Kuantitatif
Analisis
kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis kuantitatif. Alat
analisis yang bersifat kuantitatif adalah alat analisis yang menggunakan
model-model, seperti model matematika atau model statistik dan ekonometrik.
Hasil analisis dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan
diinterprestasikan dalam suatu uraian.
2.
Uji Kualitas Data
Data yang diperoleh
melalui prosedur pengumpulan data selanjutnya akan dianalisis dengan
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Penelitian ini menggunakan
kuesioner sebagai alat ukur penelitian, sehingga perlu dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas dari kuesioner yang digunakan.
a.
Uji Validitas Data
Menurut Rumengan
(2013: 83),
validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang
ingin di ukur. Sekiranya peneliti
ingin mengukur kuisioner didalam pengumpulan data penelitian, maka
kuisioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin di ukurnya. Uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau tidak sahnya suatu kuisioner. Kuisioner
dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkap sesuatu yang
akan diukur oleh kuisioner itu.
Selain itu validitas
data akan ditentukan oleh keadaan responden sewaktu diwawancara. Bila diwaktu
menjawab semua pertanyaan , responden merasa bebas tanpa ada rasa malu atau
rasa takut, maka data yang diperoleh akan valid dan reliable. Tetapi bila si responden merasa malu, takut dan cemas
akan jawabanya, maka besar kemungkinan dia akan memberikan jawaban yang tidak
benar adapun cara menguji validitas, langkah-langkahnya yaitu :
1.
Mendefinisikan secara operasional konsep
yang akan diukur
2.
Melakukan uji coba skala pengukuran
tersebut pada sejumlah responden
3.
Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
4.
Menghitung korelasi antara masing-masing
pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi ‘product moment’.
Menurut Idrus (2009: 123), suatu
instrumen dinyatakan valid (sah) apabila instrumen tersebut betul-betul
mengukur apa yang seharusnya diukur. Metode yang sering digunakan untuk mencari
validitas instrumen adalah korelasi produk momen antara skor setiap butir
pertanyaan dengan skor total sehingga disebut sebagai inter item-total
correlation (Idrus,2009: 128).
Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali,2009).
Dalam hal ini digunakan beberapa
butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur
tersebut. Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau
variabel. Hipotesis yang diajukan adalah :
Ho Skor butir pertanyaan
berkorelasi positif dengan total skor konstruk
Ho Skor butir pertanyaan tidak
berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi 5 persen
dari degree of freedom (df)= n-2,
dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka
pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r
hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak
valid (Ghozali,2009).
b.
Uji
Reliabilitas
Uji reliabilitas
digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari
variabel. Kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
kuisioner stabil waktu ke waktu. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila
suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran diperoleh relative
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable
(Rumengan, 2011:
70).
Uji
reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali:2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja
dengan alat bantu SPSS 21 uji statistik Cronbach
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Nunnally
dalam Ghozali,2005).
3.
Uji Asumsi Klasik
Model regresi
yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasanya merupakan model regresi
yang menghasilkan estimasi linear tidak biasa yang terbaik. Kondisi akan terjadi jika dipenuhi beberapa
asumsi klasik meliputi uji normalitas data, uji autokorelasi, uji
heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.
1.
Uji Normalitas
Menurut Rumengan (2013: 238),
pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Jika
data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
modal regresi memenuhi asumsi normalitas.
2.
Uji Multikolinearitas
Menurut
Rumengan (2013: 239),
uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen (variabel bebas).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak
ortogonal atau terjadi kemiripan. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang
nilai korelasi antar sesama variabel bebas bernilai nol. Uji ini untuk menghindari kebiasaan dalam
proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Menurut
Ghozali (2011: 106),
untuk mengukur multikolinearitas dapat dilihat dari nilai TOL (Tolerance) dan nilai VIF (Varian Inflation Factor). Nilai yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
3.
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Rumengan (2013: 240),
heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi
ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan yang lain. Jika variasi
residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Modal
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dasar
pengambilan keputusannya adalah jika pola tertentu, seperti titik-titik
(poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik (poin-poin)
menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4.
Analisis
Regresi Linier Berganda
Analisis
ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar determinasi variabel bebas yaitu
Motivasi Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu
Kepuasan Kerja (Y). Persamaan
Regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1.X1 +
b2.X2 + e
Dimana :
Y = Variabel Terikat (Kepuasan Kerja)
X1 = Motivasi Kerja
X2 = Lingkungan Kerja
a
= Konstanta
b
= Koefisien Regresi
e
= Standar Error
5.
Pengujian Hipotesis
Dalam
menjelaskan keakuratan dan arah pengaruh variabel bebas terhadap satu variabel
terikat.
a.
Uji
Parsial (Uji t)
Uji
statistik digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali. 2010: 54). Pengujian dilakukan dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%).
Pengujian hipotesis penelitian didasarkan pada kriteria produktivitas kerja:
1.
Jika sig < 0,05 maka
Ha diterima, berarti variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel
dependen.
2.
Jika sig > 0,05 maka
Ho ditolak, berarti variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi
variabel dependen.
1.
Jika sig F-hitung <
0,05 maka Ha diterima, berarti variabel independen secara keseluruhan atau
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
2.
Jika sig F-hitung >
0,05 maka Ha ditolak, berarti variabel independen secara keseluruhan atau
bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen.
6.
R-Square (Koefisien Determinasi)
Menurut Rumengan
(2013: 252),
untuk memeriksa apakah model persamaan regresi linear yang terestimasi sudah
cukup baik atau tidak, dengan kata lain untuk mengukur seberapa dekatkah garis
regresi yang diestimasi terhadap data yang sebenarnya, maka biasanya digunakan
ukuran Goodness of Fit R-Square.
Praktisnya, nilai R-Square adalah
untuk melihat bagaimana variasi nilai variabel terikat dipengaruhi oleh variasi
nilai variabel bebas. Uji ini dapat dilakukan dengan cara mengkuadratkan
koefisien korelasi kemudian dikali dengan 100%.
Dt = Determinasi
rxy = Koefisien Korelasi
Jika nilai D
mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam
model regresi tersebut dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Jenis
data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah :
1.
Data Primer :
data ini
diperoleh dari penyebaran kuisioner pada karyawan Rumah Sakit Ichsan Medical
Centre.
2.
Data Skunder : data ini diperoleh dari
buku-buku acuan yang bersumber dari studi kepustakaan dan artikel-artikel yang
berguna bagi terlaksananya penulisan ini.
F.
Operasional Variabel Penelitian
Variabel
penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 38). Dinamakan variabel
karena ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan
sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada
sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi. Dalam penelitian ini, ada
dua macam variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
1.
Variabel
Dependen
Variabel dependen
sering juga disebut variabel output,
variabel konsekuen, atau variabel terikat. Variabel dependen atau variabel
terikat adalah variabel yang dijelaskan, dipengaruhi, atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel independen.
Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah:
a. Kepuasan
Kerja (Y1)
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang
menyenangkan dan mencintai pekerjaannya (Hasibuan, 2010:86).
2.
Variabel
Independen
Variabel independen sering juga
disebut variabel stimulus, variabel predicator,
atau variabel bebas. Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel
dependen (variabel terikat).
a.
Motivasi (X1)
Motivasi merupakan dorongan terhadap
serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan (Wibowo, 2010:379)
b.
Lingkungan Kerja (X2)
Lingkungan kerja adalah semua keadaan yang terdapat
disekitar tempat kerja yang akan mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap pekerjaanya (Soedarmayanti, 2010:21).
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Operasional Variabel
No
|
Variabel
|
Konsep Variabel
|
Indikator
Data
|
Pernyataan
|
Skala
|
1
|
Kepuasan Kerja (Y)
|
Kepuasan
kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya
(Hasibuan,
2010:86).
|
1. Kepuasan dengan gaji
2. Kepuasan dengan promosi
3. Kepuasan dengan rekan sekerja
4. Kepuasan dengan penyelia
5. Kepuasan dengan pekerjaan itu
sendiri
Punomo
dalam Luthan (2014:34)
|
10
|
Ordinal
|
2
|
Motivasi (X1)
|
Motivasi merupakan
dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan
(Wibowo, 2010:379)
|
1.
Kondisi Lingkungan Kerja
2.
Kompensasi yang memadai
3.
Supervisi yang baik
4.
Adanya jaminan pekerjaan
5.Status dan
tangung jawab
Sutrisno (2009:116)
|
8
|
Ordinal
|
3
|
Lingkungan Kerja (X2)
|
Lingkungan kerja adalah semua
keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja yang akan mempengaruhi karyawan
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaanya
(Soedarmayanti, 2010:21)
|
1.
1.
Penerangan
2.
Suhu
udara
3.
Suara
bising
4.
Kebersihan
Sedarmayanti (2011:46)
|
8
|
Ordinal
|
0 Response to "CONTOH: CARA MEMBUAT SKRIPSI BAB III PETODOLOGI PENELITIAN"
Posting Komentar