-->

CONTOH: SKRIPSI BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (FULL UJI DATA)

CONTOH: SKRIPSI BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (FULL UJI DATA)

CONTOH: SKRIPSI BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (FULL UJI DATA)

Ini hanya sebagai contoh, untuk mempermudah pengerjaan para mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan tugas akhir  skripsi, disini admin lampirkan contoh full Skripsi Bab 4, yang mungkin bisa kalian pergunakan sebagaimana mestinya.

untuk lebih jelasnya, bagaimana cara mengunakan aplikasi atau program Spss dalam menghitung data-data yang di proleh dalam bab 4 tersbut, silahkan tanyakan langsung di kolom komentar.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1            Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1    Gambaran Umum Organisasi
Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengakuisisi 80% saham PT Dimas Pratama Indah. Perusahaan yang baru dibeli itu berkedudukan di Batam. Demikian hal itu diungkapkan manajemen APLN dalam keterangan tertulisnya disitus resmi Bursa Efek Indoensia, Senin (26\/11\/2012). Perseroan telah melakukan perjanjian pengikatan jual beli saham dalam rangka akuisisi atau pengambilalihan 80% saham Dimas Pratama Indah yang berkedudukan di kota Batam. 
Dimas Pratama Indah akan mengembangkan lahan sekitar 36,8 hektar di kota Batam. Perseroan tidak melaporkan nilai dari transaksi tersebut. Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 11.25 waktu JATS, harga saham APLN naik 5 poin (1,37%) ke level Rp 370 per lembar. Sebanyak 10.731 lot sahamnya ditransaksikan 177 kali senilai Rp 2 miliar. Agung Podomoro Land (APLN) didirikan pada tahun 1969 oleh (alm.) Bapak Anton Haliman. Proyek pertamanya adalah kompleks perumahan di  kawasan Simprug, Jakarta Selatan yang selesai dibangun pada tahun 1973.  Pada tahun yang sama, menjadi pelopor konsep real estate dengan memulai  proyek di kawasan Sunter, Jakarta Utara. PT Agung Podomoro Land, Tbk.  (APLN) merupakan bagian dari Agung Podomoro Group (APG), yang  merambah bisnis properti sejak tahun 1969. Perseroan didirikan dengan nama  PT Tiara Metropolitan Jaya berdasarkan Akta No.29 tanggal 30 Juli 2004, yang dibuat dihadapan Sri Laksmi Damayanti SH, sebagai pengganti Siti  Pertiwi Henny Singgih, SH, notaris di Jakarta, yang telah memperoleh  pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik  Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-21538.hT.01.01.Th.2004  tanggal 26 Agustus 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan  sesuai UUWDP dengan TDP No.090217027994 di kantor pendaftaran  perusahaan Kodya Jakarta Barat No.1589/bh.09.02/X/2004 tanggal 4 oktober  2004, serta telah diumumkan dalam berita negara republik Indonesia No.91  tanggal 12 November 2004, tambahan No.11289.   Penggantian nama PT Tiara Metropolitan Jaya menjadi PT
 Agung  Podomoro Land Tbk, diputuskan oleh rapat umum pemegang saham yang  diaktakan dalam akta No.1 tanggal 2 Agustus 2010, yang dibuat dihadapan  Yulia SH, Notaris di Jakarta Selatan, setelah perseroan melakukan restrukturisasi perusahaan dengan memindahkan empat anak perusahaan APG  yaitu PT Arah Sejahtera Abadi, PT Brilliant Sakti Persada, PT Intersatria Budi Karya Pratama, dan PT Kencana Unggul Sukses, serta dua perusahaan  asosiasi APG, yaitu PT manggala Gelora Perkasa dan PT Citra Gemilang  Nusantara tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan  Hak Asasi Manusia (HAM) berdasarkan surat keputusan No.AhU-35086.Ah.01.02. tahun 2012 tanggal 27 Juni 2012 dan telah didaftarkan dalam  daftar perseroan sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas dengan No. 0058436.Ah.01.09. tahun 2012 tanggal 27 Juni 2012 dan telah diterima dan dicatat dalam database sistem administrasi badan hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan  No.AhU.01.10-24859 tanggal 6 Juli 2012, telah didaftarkan dalam daftar  perseroan sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas dengan No.AhU-0061792.Ah.01.09 tahun 2012 tanggal 6 Juli 2012 serta telah didaftarkan  dalam daftar perusahaan sesuai Undang-Undang tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan TDP No. 09.02.1.68.27994 tanggal 6 Juli 2012.
Dengan komitmen kuat dan keyakinan tinggi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan, Perseroan membangun tonggak kesuksesan sebagai  perusahaan pengembang terdepan di Indonesia. Perseroan hadir di tengah  ketatnya persaingan di industri real estate dan bisnis properti dengan warna baru yang lebih modern dan unik dalam sistem pengelolaan bidang ritel, komersial, dan pemukiman yang perseroan tawarkan. berbeda dengan pengembang konvensional lain, perseroan tidak berfokus pada persediaan lahan yang luas, namun lebih pada perputaran modal yang cepat, yang menjadikan perseroan sebagai pengembang unik dibanding pengembang pesaing. Perseroan menerapkan model bisnis yang terintegrasi, dengan kemampuan dalam pengembangan dan pengelolaan properti terpadu, dimulai dari pengadaan lahan, disain, perencanaan pembangunan, manajemen proyek,  pemasaran, penyewaan hingga pengelolaan operasional dari properti ritel,  perkantoran, hotel, dan hunian, dengan selalu mempertimbangkan nilai-nilai harmoni, tangguh, berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. Hal ini membuat perseroan mendapatkan kepercayaan tinggi dari  masyarakat sebagai pemimpin dan pelopor di industri properti, dan kemudian  melakukan penawaran umum perdana saham, dengan mengeluarkan saham  baru dari portepel perseroan sebanyak 6.150.000.000 saham dari saham yang  belum diterbitkan oleh perseroan dan dengan 14.350.000.000 saham milik pendiri menjadikan total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh  pada saat itu berjumlah 20.500.000.000 dicatatkan di bursa Efek Indonesia (bEI) pada 11 November 2010.
Sejak pendirian, anggaran dasar perseroan telah beberapa kali  mengalami perubahan. Perubahan anggaran dasar perseroan yang terakhir  adalah: Akta No.7 tanggal 5 Juni 2012 yang dibuat di hadapan Ardi kristiar SH, pengganti Yulia SH, Notaris di Jakarta Selatan. Dengan komitmen kuat  dan keyakinan tinggi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan, Perseroan membangun tonggak kesuksesan sebagai perusahaan pengembang terdepan di Indonesia. (www.agungpodomoroland.com, diakses pada tanggal 15 Agustus 2013).
4.1.2    Visi dan Misi
1.      VISI
a.       Terus bertumbuh menjadi pengembang terpadu dalam bisnis properti dan berkomitmen penuh untuk memberikan nilai yang optimal bagi pelanggan, rekan usaha, pemegang saham, dan masyarakat.
b.       To continue to grow as an integrated property developer, to optimize value for clients, business partners, shareholders, and society.

2.      MISI
a.       Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan dan area komersial yang berkualitas.
b.      Mengoptimalkan pengembalian investasi dari rekan usaha dan pemegang saham.
c.       Menjadi perusahaan pengembang yang mampu memberikan nilai lebih bagi para karyawan.
d.      Mendukung program pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan perkotaan dan dalam meningkatkan indeks pengembangan manusia.
e.       To meet public needs in quality housing and commercial developments.
f.       To optimize return on investment from business partners and shareholders
g.      To become a developer that can deliver more value to employees.
h.      To actively support Government programmes in promoting urban development and improving the human development index.



4.2            Identitas Responden
Dari kuisioner yang telah diisi oleh responden pada Rumah Sakit Ichsan Medical Centre Batam sebanyak 156 orang responden, maka didapat data identitas responden. Penyajian data mengenai identitas responden untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri dari pada responden.

4.2.1    Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin secara umum dapat memberikan perbedaan pada perilaku seseorang. Dalam suatu bidang kerja jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembedaan aktivitas yang dilakukan oleh individu penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut ini:
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Laki-laki
86
55.1
55.1
55.1
Perempuan
70
44.9
44.9
100.0
Total
156
100.0
100.0

 Sumber : Data Primer yang diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa responden dari 156 responden atau konsumen terdiri dari responden laki-laki sebanyak 86 orang (55,1%) dan responden perempuan 70 orang (44,9%).


4.2.2    Status Responden
Berikut ini adalah table 4.2 mengenai status perkawinan responden pada konsumen Rumah Sakit Ichsan Medical Centre.
Tabel 4.2 Status perkawinan
Status_Perkawinan

Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Belum Menikah
59
37.8
37.8
37.8
Menikah
97
62.2
62.2
100.0
Total
156
100.0
100.0

 Sumber : Data Primer yang diolah, 2017

            Berdasarkan table 4.2 dapat dilihat bahwa status responden yang belum menikah sebanyak 59 (37.8%) dan yang sudah menikah sebanyak 97 (62.2%).

4.3            Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 156 responden melalui penyebaran kuisioner. Untuk mendapatkan kencendrungan jawaban responden terhadap masing-masing variabel akan didasarkan pada rentang skor jawaban sebagaimana pada lampiran. Hasil jawaban dari pertanyaan yang akan diolah dan diukur seberapa jauh ke absahannya dengan menguji validitas dan sejauh mana konsistensinya dengan menguji reabilitasnya.



Instrumen adalah alat ukur untuk mengumpulkan data, maka data yang baik adalah instrumen yang sesuai dengan sifat data yang akan dikumpulkan dan dapat menjamin bahwa data yang kita kumpulkan tersebut sahih (valid) dan dapat dipercaya atau reliabel (Rumengan, 2013:81)

4.3.1.1 Analisis Validitas
Analisis validitas berfungsi untuk menunjukan tingkat kesahihannya suatu instrumen. Instrumen yang sahih memilki validitas tinggi. Instrumen dikatakan sahih apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, tinggi rendahnya instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud. Hasil validitas program SPSS 21 ditunjukan dengan membandingkan r hasil (hitung) dengan nilai 0.05, apabila r hasil < 0.05 maka variabel yang diteliti valid. Hasil analisis validitas yang didistribusikan kepada 156 responden untuk tiap-tiap butir sebagai berikut:

4.3.1.1.1        Uji Validitas Motivasi
Berikut ini adalah hasil pengolahan data uji validitas untuk variabel motivasi.


Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Motivasi
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
P1.1
0.632
0.1572
Valid
P1.2
0.648
0.1572
Valid
P1.3
0.671
0.1572
Valid
P1.4
0.677
0.1572
Valid
P1.5
0.617
0.1572
Valid
P1.6
0.678
0.1572
Valid
P1.7
0.522
0.1572
Valid
P1.8
0.608
0.1572
Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
            Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai korelasi pearson product moment atau r hitung P1.1 sebesar 0.632, P1.2 sebesar 0.648, P1.3 sebesar 0.671, P1.4 sebesar 0.677, P1.5 sebesar 0.617, P1.6 sebesar 0.678, P1.7 sebesar 0.522, dan P1.8 sebesar 0.608. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel motivasi sudah valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.

  
4.3.1.1.2        Uji Validitas Lingkungan Kerja
Berikut ini adalah hasil pengolahan data uji validitas untuk variabel lingkungan kerja.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
P2.1
0.621
0.1572
Valid
P2.2
0.632
0.1572
Valid
P2.3
0.634
0.1572
Valid
P2.4
0.649
0.1572
Valid
P2.5
0.601
0.1572
Valid
P2.6
0.645
0.1572
Valid
P2.7
0.632
0.1572
Valid
P2.8
0.628
0.1572
Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai korelasi pearson product moment atau r hitung P2.1 sebesar 0.621, P2.2 sebesar 0.632, P2.3 sebesar 0.634, P2.4 sebesar 0.649, P2.5 sebesar 0.601, P2.6 sebesar 0.645, P2.7 sebesar 0.632, dan P2.8 sebesar 0.628. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel harga sudah valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.

 4.3.1.1.3        Uji Validitas Kepuasan Kerja
Berikut ini adalah hasil pengolahan data uji validitas untuk variabel keputusan pembelian.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja
Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
P3.1
0.623
0.1572
Valid
P3.2
0.599
0.1572
Valid
P3.3
0.588
0.1572
Valid
P3.4
0.642
0.1572
Valid
P3.5
0.636
0.1572
Valid
P3.6
0.628
0.1572
Valid
P3.7
0.699
0.1572
Valid
P3.8
0.611
0.1572
Valid
P3.9
0.611
0.1572
Valid
P3.10
0.699
0.1572
Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
            Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai korelasi pearson product moment atau r hitung P3.1 sebesar 0.623, P3.2 sebesar 0.599, P3.3 sebesar 0.588, P3.4 sebesar 0.642, P3.5 sebesar 0.636, P3.6 sebesar 0.628, P3.7 sebesar 0.699, P3.8 sebesar 0.611, P3.9 Sebesar 0.611 dan P3.10 sebesar 0.699. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel keputusan pembelian sudah valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.



4.3.1.2                     Analisis Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunaka lagi untuk penelitian yang sama. Penguji realiabilitas dalam penelitian ini adala dengan menggunakan rumus Alpha pada program SPSS 21 ditunjukan oleh besarnya nilai alpha (a). Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini yang dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Reliabilitas X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.785
8

Tabel 4.7
Hasil Pengujian Reliabilitas X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.781
8

Tabel 4.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.739
10
 Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,632 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuisioner adalah reliabilitas sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur (Ghozali:2009).


4.3          Uji Asumsi Klasik
4.3.1    Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat, keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Normalitas data dalam peneltian ini dilihat dengan cara memperhatikan titik-titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized Residual dari variabel terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Rumengan,2013:238).





Gambar 4.1
Hasil Pengujian Normalitas


 4.3.2    Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditentukan adanya korelasi yang kuat antara variabel independen. Dengan menarik kesimpulan melihat nilai faktor inflasi varian (Variance Inflasi Factor/VIF), tidak melebihi 5 (Rumengan, dkk;2013;239).
Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempurna antar variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Bila nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya diatas 0,1 atau 10 % maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali;2009).

Tabel 4.9
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Correlations
Collinearity Statistics
Zero-order
Partial
Part
Tolerance
VIF
1
Motivasi
.847
.567
.311
.391
2.555
Lingkungan_kerja
.836
.527
.280
.391
2.555
a. Dependent Variable: Kepuasaan_kerja
Sumber: Lampiran output SPSS, 2017
Ketiga variabel independen yakni motivasi, lingkungan kerja dan kepuasaan kerja memiliki nilai Variance Inflaction Factor (VIF) dalam batas toleransi yang telah ditentukan, sehingga tidak terjadi multikolinearitas variabel independen penelitian, dengan demikian maka dapat disimpulkan regresi sah untuk digunakan.

4.3.3    Uji Heterokedastisitas
Uji ini untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual, dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat digunakan metode grafik Scatterplot yang dihasilkan dari output program SPSS versi 21, Apabila pada gambar menunjukan bahwa titk-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi adanya heterokedastisitas pada model regresi (Ghozali;2009).
Menurut Rumengan (2013;240) jika pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik (poin-poin) menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Gambar 4.2
Hasil Pengujian Heterokedastisitas

Sumber: Lampiran output SPSS, 2017

            Dari Gambar 4.1 tersebut terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas pada model regresi yang dibuat, dengan kata lain menerima hipotesis homoskedastisitas.



4.3.4    Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara Motivasi (X1), Lingkungan Kerja (X2), terhadap Kepuasan Kerja (Y). Dengan menggunakan bantuan program SPSS 21, maka diperoleh nilai-nilai untuk regresi berganda sebagai berikut.
Tabel 4.10
Perhitungan Hasil Uji Regresi Berganda
                                                                     Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
95.0% Confidence Interval for B

B
Std. Error
Beta
Lower Bound
Upper Bound

1
(Constant)
1.055
1.737

-2.377
4.487

Motivasi
.624
.073
.497
.479
.769

Lingkungan_kerja
.594
.077
.448
.441
.747

a. Dependent Variable: Kepuasaan_kerja
 Sumber: Lampiran output SPSS, 2017


Y = 0.055+ 0624 X1 + 0.594  X2 + 20.5
 
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Keterangan :
Y         = Kepuasan Kerja
X1       = Motivasi
X2       = Lingkungan Kerja
e          = Standar Error
Persamaan diatas menunjukan bahwa adanya pengaruh antara motivasi, lingkungan kerja terhadap Kepuasan Kerja. Dari persamaan berikut dapat dijelaskan bahwa:
a.              Variabel Motivasi, Lingkungan Kerja mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap Kepuasan Kerja.
b.             Koefisien Motivasi memberikan nilai sebesar 0.624 yang berarti bahwa jika Motivasi semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap, maka Kepuasan Kerja akan mengalami peningkatan.
c.              Koefisien Lingkungan Kerja memberikan nilai sebesar 0.594  yang berarti bahwa jika Lingkungan Kerja semakin nyaman dengan asumsi variabel lain tetap, maka Kepuasan Kerja akan mengalami peningkatan.

4.4            Pengujian Hipotesis
4.4.1    Uji t (Uji Hipotesis Secara Parsial)
Uji Hipotesis parsial (Uji t) ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja secara individual, dan hasil-hasil pengujian parsial.
Hipotesis 1,2 dan 3 dalam penelitian ini diuji kebenarannya dengan menggunakan uji parsial. Pengujian dilakukan dengan melihat taraf signifikansi (pvalue), jika taraf signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan dibawah 0,05 maka hipotesis diterima, sebaiknya jika taraf signifikansi hasil hitung lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak
Tabel 4.11
Hasil Uji t Secara Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
1.055
1.737

.607
.545
Motivasi
.624
.073
.497
8.503
.000
Lingkungan_kerja
.594
.077
.448
7.671
.000
a. Dependent Variable: Kepuasaan_kerja
Sumber: Lampiran output SPSS, 2017


1.             Hipotesis 1 (H1)
Perumusan hipotesis:
Ha: Jika sig < 0,05 maka diterima, terdapat pengaruh signifikan antara Motivasi dengan Kepuasan Kerja
Ho: Jika sig > 0,05 maka ditolak, tidak ada pengaruh signifikan antara Motivasi  dengan Kepuasan Kerja
            Dari tabel 4.12 terlihat bahwa hasil pengujian hipotesis Motivasi menunjukan nilai t hitung sebesar 8.503 dengan taraf signifikan 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja, dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a. (0.05), dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi kesimpulanya Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja.
Menurut Wibowo (2010:379), motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan.
Berdasarkan pengertian Motivasi diatas sesuai dengan hasil temuan peneliti dari beberapa konsumen yang ingin berobat kerumah sakit Ichsan Medical Centre karena mempunyai keyakinan terhadap rumah sakit tersebut.

2.             Uji Hipotesis 2 (H2)
Perumusan hipotesis:
Ha: Jika sig < 0,05 maka diterima, terdapat pengaruh signifikan antara Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja
Ho: Jika sig > 0,05 maka ditolak, tidak ada pengaruh signifikan antara Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja
            Dari tabel 4.12 terlihat bahwa hasil pengujian hipotesis Lingkungan Kerja menunjukan nilai t hitung sebesar 7.671 dengan taraf signifikan 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan Kerja, dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a. (0.05), dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi kesimpulanya Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja,
Menurut Soedarmayanti (2010:21), lingkungan kerja adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja yang akan mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaanya.
Berdasarkan pengertian lingkungan kerja diatas sesuai dengan hasil temuan peneliti dari beberapa konsumen rumah sakit  yang ingin berobat kerumah sakit ini karena lingkungan bersih dan juga dekat.

4.4.2    Uji F (Pengujian hipotesis secara simultan)
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama diuji dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan regresi secara simultan diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Secara Simultan
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
2724.575
2
1362.287
297.579
.000b
Residual
700.419
153
4.578


Total
3424.994
155



a. Dependent Variable: Kepuasaan_kerja
b. Predictors: (Constant), Lingkungan_kerja, Motivasi
Sumber: Lampiran output SPSS, 2017          
Hasil pengujian F statistik menunjukkan nilai sebesar 297.579 dengan signifikan sebesar 0.000. Nilai signifikan F tersebut lebih kecil dari 0.05, dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa pengujian simultan tersebut menunjukan bahwa Motivasi, Lingkungan Kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja pada Rumah Sakit Ichsan Medical Centre.

  
4.5          Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien pengaruh merupakan besaran yang menunjukan besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya. Dengan kata lain, koefisien pengaruh ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel-variabel terikatnya. Nilai koefisien pengaruh ditentukan dengan nilai R square sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13
Perhitungan Hasil Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
.892a
.795
.793
2.140
.795
297.579
2
153
.000
a. Predictors: (Constant), Lingkungan_kerja, Motivasi
b. Dependent Variable: Kepuasaan_kerja
Sumber: Lampiran output SPSS, 2017
            Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien berpengaruh (R2) yang diperoleh sebesar 0.795. Hal ini berarti 79.5% variasi variabel Kepuasan Kerja dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, dan lingkungan kerja sedangkan sisanya sebesar 20.5% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian.
  
4.6          Pembahasan
4.6.1    Hasil Analisis Data
Analisis data pada 156 responden, yang menjadi responden dalam penelitian ini diketahui responden laki-laki sebanyak 86 orang (55.1%) dan responden perempuan 70 orang (44,9%), status responden yang belum menikah sebanyak 59 (37.8%) dan yang sudah menikah sebanyak 97 (62.2%).

4.6.2         Hasil Analisis Motivasi
Hasil pengujian hipotesis (H1) telah membuktikan bahwa Motivasi menunjukan nilai t hitung sebesar 8.503 dengan taraf signifikan 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja, dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a. (0.05), dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi kesimpulanya Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja pada Rumah Sakit Ichsan Medical Centre.
Menurut Wibowo (2010:379), motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan.
Berdasarkan pengertian Motivasi diatas sesuai dengan hasil temuan peneliti dari beberapa konsumen yang ingin berobat kerumah sakit Ichsan Medical Centre karena mempunyai keyakinan terhadap rumah sakit tersebut.

4.6.3              Hasil Analisis Lingkungan Kerja
Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan bahwa Lingkungan Kerja menunjukan nilai t hitung sebesar 7.671 dengan taraf signifikan 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja, dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a. (0.05), dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi kesimpulanya Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja.
Menurut Soedarmayanti (2010:21), lingkungan kerja adalah semua keadaan yang terdapat disekitar tempat kerja yang akan mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pekerjaanya.
Berdasarkan pengertian lingkungan kerja diatas sesuai dengan hasil temuan peneliti dari beberapa konsumen rumah sakit  yang ingin berobat kerumah sakit ini karena lingkungan bersih dan juga dekat.
           
4.6.4    Hasil Analisis Secara Simultan dari Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja.
Hasil pengujian secara secara simultan menunjukan nilai F statistik menunjukkan nilai sebesar 297.579 dengan signifikan sebesar 0.000. Nilai signifikan F tersebut lebih kecil dari 0.05, dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa pengujian simultan tersebut menunjukan bahwa Motivasi, Lingkungan Kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan kerja pada Rumah Sakit Ichsan Medical Centre.

Khusus Untuk Jasa Skripsi Management.
yang ingin di bantu dalam pembuatan skripsi nya, Khusus management ya.
Silahkan kalian bisa menghubungi no ini: 082288306999
Semoga membantu, terimakasih

0 Response to "CONTOH: SKRIPSI BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (FULL UJI DATA)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel