CONTOH: SKRIPSI BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (FULL UJI DATA)
CONTOH: SKRIPSI BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (FULL UJI DATA)
Ini hanya sebagai contoh, untuk mempermudah pengerjaan para mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan tugas akhir skripsi, disini admin lampirkan contoh full Skripsi Bab 4, yang mungkin bisa kalian pergunakan sebagaimana mestinya.
untuk lebih jelasnya, bagaimana cara mengunakan aplikasi atau program Spss dalam menghitung data-data yang di proleh dalam bab 4 tersbut, silahkan tanyakan langsung di kolom komentar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Jakarta - PT Agung Podomoro
Land Tbk (APLN) mengakuisisi 80% saham PT Dimas Pratama Indah. Perusahaan yang
baru dibeli itu berkedudukan di Batam. Demikian
hal itu diungkapkan manajemen APLN dalam keterangan tertulisnya disitus resmi Bursa Efek Indoensia, Senin (26\/11\/2012). Perseroan telah melakukan perjanjian pengikatan jual beli saham dalam rangka
akuisisi atau pengambilalihan 80% saham Dimas Pratama Indah yang berkedudukan
di kota Batam.
Dimas Pratama Indah akan mengembangkan lahan
sekitar 36,8 hektar di kota Batam. Perseroan tidak melaporkan nilai dari
transaksi tersebut. Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 11.25 waktu
JATS, harga saham APLN naik 5 poin (1,37%) ke level Rp 370 per lembar. Sebanyak
10.731 lot sahamnya ditransaksikan 177 kali senilai Rp 2 miliar. Agung Podomoro Land (APLN) didirikan pada tahun 1969 oleh (alm.)
Bapak Anton Haliman. Proyek pertamanya adalah kompleks perumahan di kawasan
Simprug, Jakarta Selatan yang selesai dibangun pada tahun 1973. Pada tahun
yang sama, menjadi pelopor konsep real estate dengan memulai proyek di
kawasan Sunter, Jakarta Utara. PT Agung Podomoro Land, Tbk. (APLN)
merupakan bagian dari Agung Podomoro Group (APG), yang merambah bisnis properti sejak tahun 1969. Perseroan didirikan
dengan nama PT Tiara
Metropolitan Jaya berdasarkan Akta No.29 tanggal 30 Juli 2004, yang dibuat
dihadapan Sri Laksmi Damayanti SH, sebagai pengganti Siti Pertiwi Henny Singgih, SH, notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
pengesahan
dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-21538.hT.01.01.Th.2004 tanggal 26
Agustus 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP
dengan TDP No.090217027994 di kantor pendaftaran perusahaan Kodya Jakarta Barat No.1589/bh.09.02/X/2004 tanggal 4
oktober 2004, serta
telah diumumkan dalam berita negara republik Indonesia No.91 tanggal 12
November 2004, tambahan No.11289. Penggantian nama PT Tiara
Metropolitan Jaya menjadi PT
Agung Podomoro Land Tbk, diputuskan oleh rapat umum pemegang saham yang diaktakan
dalam akta No.1 tanggal 2 Agustus 2010, yang dibuat dihadapan Yulia SH,
Notaris di Jakarta Selatan, setelah perseroan melakukan restrukturisasi
perusahaan dengan memindahkan empat anak perusahaan APG yaitu PT Arah Sejahtera Abadi, PT Brilliant Sakti Persada, PT
Intersatria Budi Karya Pratama, dan PT Kencana Unggul Sukses, serta dua
perusahaan asosiasi APG,
yaitu PT manggala Gelora Perkasa dan PT Citra Gemilang Nusantara tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi
Manusia (HAM) berdasarkan surat keputusan No.AhU-35086.Ah.01.02. tahun 2012
tanggal 27 Juni 2012 dan telah didaftarkan dalam daftar perseroan sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas dengan No.
0058436.Ah.01.09. tahun 2012 tanggal 27 Juni 2012 dan telah diterima dan
dicatat dalam database sistem administrasi badan hukum Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.AhU.01.10-24859
tanggal 6 Juli 2012, telah didaftarkan dalam daftar perseroan sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas dengan
No.AhU-0061792.Ah.01.09 tahun 2012 tanggal 6 Juli 2012 serta telah didaftarkan dalam daftar
perusahaan sesuai Undang-Undang tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan TDP No.
09.02.1.68.27994 tanggal 6 Juli 2012.
Dengan komitmen kuat dan keyakinan tinggi terhadap visi, misi, dan
nilai-nilai perusahaan, Perseroan membangun tonggak kesuksesan sebagai perusahaan
pengembang terdepan di Indonesia. Perseroan hadir di tengah ketatnya
persaingan di industri real estate dan bisnis properti dengan warna baru yang
lebih modern dan unik dalam sistem pengelolaan bidang ritel, komersial, dan pemukiman yang perseroan tawarkan. berbeda dengan
pengembang konvensional lain, perseroan tidak berfokus pada persediaan lahan
yang luas, namun lebih pada perputaran modal yang cepat, yang menjadikan
perseroan sebagai pengembang unik dibanding pengembang pesaing. Perseroan
menerapkan model bisnis yang terintegrasi, dengan kemampuan dalam pengembangan
dan pengelolaan properti terpadu, dimulai dari pengadaan lahan, disain, perencanaan pembangunan, manajemen proyek, pemasaran,
penyewaan hingga pengelolaan operasional dari properti ritel, perkantoran,
hotel, dan hunian, dengan selalu mempertimbangkan nilai-nilai harmoni, tangguh, berkualitas tinggi dan ramah lingkungan. Hal ini membuat perseroan mendapatkan kepercayaan tinggi dari masyarakat
sebagai pemimpin dan pelopor di industri properti, dan kemudian melakukan penawaran umum perdana saham, dengan mengeluarkan saham baru dari
portepel perseroan sebanyak 6.150.000.000 saham dari saham yang belum
diterbitkan oleh perseroan dan dengan 14.350.000.000 saham milik pendiri
menjadikan total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada saat itu
berjumlah 20.500.000.000 dicatatkan di bursa Efek Indonesia (bEI) pada 11 November 2010.
Sejak pendirian, anggaran dasar perseroan telah beberapa kali mengalami
perubahan. Perubahan anggaran dasar perseroan yang terakhir adalah: Akta
No.7 tanggal 5 Juni 2012 yang dibuat di hadapan Ardi kristiar SH, pengganti
Yulia SH, Notaris di Jakarta Selatan. Dengan komitmen kuat dan keyakinan
tinggi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan, Perseroan membangun
tonggak kesuksesan sebagai perusahaan pengembang terdepan di Indonesia. (www.agungpodomoroland.com, diakses pada tanggal 15
Agustus 2013).
4.1.2 Visi
dan Misi
1. VISI
a.
Terus bertumbuh menjadi pengembang terpadu dalam bisnis properti dan
berkomitmen penuh untuk memberikan nilai yang optimal bagi pelanggan, rekan usaha,
pemegang saham, dan masyarakat.
b.
To continue to grow as an integrated property developer, to optimize
value for clients, business partners, shareholders, and society.
2. MISI
a.
Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan dan
area komersial yang berkualitas.
b. Mengoptimalkan pengembalian
investasi dari rekan usaha dan pemegang saham.
c. Menjadi perusahaan
pengembang yang mampu memberikan nilai lebih bagi para karyawan.
d. Mendukung program
pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan perkotaan dan dalam meningkatkan
indeks pengembangan manusia.
e. To meet public needs in
quality housing and commercial developments.
f. To optimize return on
investment from business partners and shareholders
g. To become a developer that
can deliver more value to employees.
h. To actively support
Government programmes in promoting urban development and improving the human
development index.
4.2
Identitas Responden
Dari kuisioner yang telah diisi oleh responden
pada Rumah Sakit Ichsan
Medical Centre Batam sebanyak 156 orang responden, maka didapat data identitas responden. Penyajian data
mengenai identitas responden untuk memberikan gambaran tentang keadaan diri
dari pada responden.
4.2.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin secara umum dapat memberikan perbedaan pada perilaku
seseorang. Dalam suatu bidang kerja jenis kelamin seringkali dapat menjadi
pembedaan aktivitas yang dilakukan oleh individu penyajian data responden
berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut ini:
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
|
|||||
Frequency
|
Percent
|
Valid Percent
|
Cumulative
Percent
|
||
Valid
|
Laki-laki
|
86
|
55.1
|
55.1
|
55.1
|
Perempuan
|
70
|
44.9
|
44.9
|
100.0
|
|
Total
|
156
|
100.0
|
100.0
|
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa responden dari 156 responden atau
konsumen terdiri dari responden laki-laki sebanyak 86 orang (55,1%) dan
responden perempuan 70 orang (44,9%).
4.2.2
Status
Responden
Berikut ini adalah
table 4.2 mengenai status perkawinan responden pada konsumen Rumah Sakit Ichsan
Medical Centre.
Tabel 4.2 Status
perkawinan
Status_Perkawinan
|
|||||
Frequency
|
Percent
|
Valid Percent
|
Cumulative Percent
|
||
Valid
|
Belum Menikah
|
59
|
37.8
|
37.8
|
37.8
|
Menikah
|
97
|
62.2
|
62.2
|
100.0
|
|
Total
|
156
|
100.0
|
100.0
|
Sumber
: Data Primer yang diolah, 2017
Berdasarkan table 4.2 dapat dilihat
bahwa status responden yang belum menikah sebanyak 59 (37.8%) dan yang sudah
menikah sebanyak 97 (62.2%).
4.3
Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 156 responden
melalui penyebaran kuisioner. Untuk mendapatkan kencendrungan jawaban responden
terhadap masing-masing variabel akan didasarkan pada rentang skor jawaban
sebagaimana pada lampiran. Hasil jawaban dari pertanyaan yang akan diolah dan
diukur seberapa jauh ke absahannya dengan menguji validitas dan sejauh mana
konsistensinya dengan menguji reabilitasnya.
Instrumen adalah alat ukur untuk mengumpulkan data, maka data yang baik
adalah instrumen yang sesuai dengan sifat data yang akan dikumpulkan dan dapat
menjamin bahwa data yang kita kumpulkan tersebut sahih (valid) dan dapat
dipercaya atau reliabel (Rumengan, 2013:81)
4.3.1.1
Analisis Validitas
Analisis validitas berfungsi untuk menunjukan tingkat kesahihannya suatu
instrumen. Instrumen yang sahih memilki validitas tinggi. Instrumen dikatakan
sahih apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat, tinggi rendahnya instrumen menunjukan
sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang
dimaksud. Hasil validitas program SPSS 21 ditunjukan dengan membandingkan r
hasil (hitung) dengan nilai 0.05, apabila r hasil < 0.05 maka variabel yang
diteliti valid. Hasil analisis validitas yang didistribusikan kepada 156
responden untuk tiap-tiap butir sebagai berikut:
4.3.1.1.1
Uji
Validitas Motivasi
Berikut ini adalah hasil pengolahan data
uji validitas untuk variabel motivasi.
Tabel
4.3 Hasil Uji Validitas Motivasi
Pernyataan
|
r
hitung
|
r
tabel
|
Keterangan
|
P1.1
|
0.632
|
0.1572
|
Valid
|
P1.2
|
0.648
|
0.1572
|
Valid
|
P1.3
|
0.671
|
0.1572
|
Valid
|
P1.4
|
0.677
|
0.1572
|
Valid
|
P1.5
|
0.617
|
0.1572
|
Valid
|
P1.6
|
0.678
|
0.1572
|
Valid
|
P1.7
|
0.522
|
0.1572
|
Valid
|
P1.8
|
0.608
|
0.1572
|
Valid
|
Sumber : Data Primer
yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel
diatas, diketahui bahwa nilai korelasi pearson
product moment atau r hitung P1.1
sebesar 0.632, P1.2
sebesar 0.648, P1.3
sebesar 0.671, P1.4
sebesar 0.677, P1.5
sebesar 0.617,
P1.6 sebesar 0.678, P1.7 sebesar 0.522, dan P1.8 sebesar 0.608.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel
motivasi sudah valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya karena
nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.
4.3.1.1.2
Uji
Validitas Lingkungan Kerja
Berikut ini adalah hasil pengolahan data
uji validitas untuk variabel lingkungan kerja.
Tabel
4.4 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja
Pernyataan
|
r
hitung
|
r
tabel
|
Keterangan
|
P2.1
|
0.621
|
0.1572
|
Valid
|
P2.2
|
0.632
|
0.1572
|
Valid
|
P2.3
|
0.634
|
0.1572
|
Valid
|
P2.4
|
0.649
|
0.1572
|
Valid
|
P2.5
|
0.601
|
0.1572
|
Valid
|
P2.6
|
0.645
|
0.1572
|
Valid
|
P2.7
|
0.632
|
0.1572
|
Valid
|
P2.8
|
0.628
|
0.1572
|
Valid
|
Sumber : Data Primer
yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel diatas, diketahui
bahwa nilai korelasi pearson product
moment atau r hitung P2.1 sebesar 0.621, P2.2 sebesar 0.632, P2.3 sebesar 0.634,
P2.4 sebesar 0.649, P2.5 sebesar 0.601, P2.6 sebesar 0.645, P2.7 sebesar 0.632, dan P2.8 sebesar
0.628. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam
variabel harga sudah valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya
karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.
4.3.1.1.3
Uji
Validitas Kepuasan Kerja
Berikut ini adalah hasil pengolahan data
uji validitas untuk variabel keputusan pembelian.
Tabel
4.5 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja
Pernyataan
|
r
hitung
|
r
tabel
|
Keterangan
|
P3.1
|
0.623
|
0.1572
|
Valid
|
P3.2
|
0.599
|
0.1572
|
Valid
|
P3.3
|
0.588
|
0.1572
|
Valid
|
P3.4
|
0.642
|
0.1572
|
Valid
|
P3.5
|
0.636
|
0.1572
|
Valid
|
P3.6
|
0.628
|
0.1572
|
Valid
|
P3.7
|
0.699
|
0.1572
|
Valid
|
P3.8
|
0.611
|
0.1572
|
Valid
|
P3.9
|
0.611
|
0.1572
|
Valid
|
P3.10
|
0.699
|
0.1572
|
Valid
|
Sumber : Data Primer
yang diolah, 2017
Berdasarkan tabel
diatas, diketahui bahwa nilai korelasi pearson
product moment atau r hitung P3.1 sebesar 0.623, P3.2 sebesar 0.599, P3.3
sebesar 0.588, P3.4 sebesar 0.642, P3.5 sebesar 0.636, P3.6 sebesar 0.628, P3.7
sebesar 0.699, P3.8 sebesar 0.611, P3.9 Sebesar 0.611 dan P3.10 sebesar 0.699. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel
keputusan pembelian sudah valid dan dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya
karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.
4.3.1.2
Analisis
Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan menguji sejauh mana keandalan suatu alat
pengukur untuk dapat digunaka lagi untuk penelitian yang sama. Penguji
realiabilitas dalam penelitian ini adala dengan menggunakan rumus Alpha pada
program SPSS 21 ditunjukan oleh besarnya nilai alpha (a). Hasil pengujian
reliabilitas untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini yang dilihat pada
Tabel 4.6 sebagai berikut.
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Reliabilitas X1
Reliability Statistics
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
.785
|
8
|
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Reliabilitas X2
Reliability Statistics
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
.781
|
8
|
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Y
Reliability Statistics
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
.739
|
10
|
Sumber:
Data primer yang diolah, 2017
Hasil uji
reliabilitas tersebut menunjukkan semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang
cukup besar yaitu diatas 0,632 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur
masing-masing variabel dari kuisioner adalah reliabilitas sehingga untuk
selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak
digunakan sebagai alat ukur (Ghozali:2009).
4.3
Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
bebas dan variabel terikat, keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Normalitas data dalam
peneltian ini dilihat dengan cara memperhatikan titik-titik pada Normal P-Plot of Regression Standardized
Residual dari variabel terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
(Rumengan,2013:238).
Gambar
4.1
Hasil
Pengujian Normalitas
4.3.2
Uji
Multikolinieritas
Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi
ditentukan adanya korelasi yang kuat antara variabel independen. Dengan menarik
kesimpulan melihat nilai faktor inflasi varian (Variance Inflasi Factor/VIF), tidak melebihi 5 (Rumengan,
dkk;2013;239).
Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang
sempurna antar variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas
dapat dilihat dari nilai tolerance dan
nilai Varian Inflation Factor (VIF).
Bila nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai toleransinya diatas 0,1 atau 10 %
maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terjadi
multikolinieritas (Ghozali;2009).
Tabel
4.9
Uji
Multikolinieritas
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Correlations
|
Collinearity Statistics
|
||||
Zero-order
|
Partial
|
Part
|
Tolerance
|
VIF
|
||
1
|
Motivasi
|
.847
|
.567
|
.311
|
.391
|
2.555
|
Lingkungan_kerja
|
.836
|
.527
|
.280
|
.391
|
2.555
|
|
a. Dependent Variable: Kepuasaan_kerja
|
Sumber: Lampiran output SPSS, 2017
Ketiga variabel independen yakni motivasi,
lingkungan kerja dan kepuasaan kerja memiliki nilai Variance Inflaction Factor (VIF) dalam
batas toleransi yang telah ditentukan, sehingga tidak terjadi multikolinearitas
variabel independen penelitian, dengan demikian maka dapat disimpulkan regresi
sah untuk digunakan.
4.3.3 Uji Heterokedastisitas
Uji ini untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dan residual, dari satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda, disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
digunakan metode grafik Scatterplot yang
dihasilkan dari output program SPSS versi 21, Apabila pada gambar menunjukan
bahwa titk-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi
adanya heterokedastisitas pada model regresi (Ghozali;2009).
Menurut Rumengan (2013;240) jika pola tertentu, seperti titik-titik
(poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi
heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
(poin-poin) menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas.
Gambar 4.2
Hasil Pengujian
Heterokedastisitas
Sumber: Lampiran output SPSS, 2017
Dari
Gambar 4.1 tersebut terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak
membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi penyimpangan
asumsi klasik heterokedastisitas pada model regresi yang dibuat, dengan kata
lain menerima hipotesis homoskedastisitas.
4.3.4
Analisis Persamaan Regresi
Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara Motivasi (X1), Lingkungan Kerja (X2), terhadap Kepuasan Kerja (Y). Dengan menggunakan bantuan program SPSS 21, maka
diperoleh nilai-nilai untuk regresi berganda sebagai berikut.
Tabel 4.10
Perhitungan Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
|
|||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
95.0% Confidence Interval for B
|
||||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
Lower Bound
|
Upper Bound
|
|||
1
|
(Constant)
|
1.055
|
1.737
|
-2.377
|
4.487
|
||
Motivasi
|
.624
|
.073
|
.497
|
.479
|
.769
|
||
Lingkungan_kerja
|
.594
|
.077
|
.448
|
.441
|
.747
|
||
a. Dependent Variable: Kepuasaan_kerja
|
Sumber: Lampiran output SPSS, 2017
|
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
Keterangan :
Y =
Kepuasan Kerja
X1 = Motivasi
X2 = Lingkungan Kerja
e = Standar
Error
Persamaan diatas menunjukan bahwa adanya pengaruh antara motivasi,
lingkungan kerja terhadap Kepuasan
Kerja. Dari persamaan berikut dapat
dijelaskan bahwa:
a.
Variabel
Motivasi, Lingkungan Kerja mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap Kepuasan
Kerja.
b.
Koefisien
Motivasi memberikan nilai sebesar 0.624 yang berarti bahwa jika Motivasi semakin tinggi dengan asumsi variabel lain tetap, maka Kepuasan Kerja akan mengalami peningkatan.
c.
Koefisien
Lingkungan
Kerja memberikan nilai sebesar 0.594 yang berarti bahwa jika Lingkungan Kerja semakin nyaman dengan asumsi variabel lain tetap, maka Kepuasan Kerja akan mengalami peningkatan.
4.4
Pengujian Hipotesis
4.4.1 Uji t (Uji Hipotesis Secara Parsial)
Uji Hipotesis parsial (Uji t) ini digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja secara individual, dan hasil-hasil pengujian parsial.
Hipotesis 1,2 dan 3 dalam penelitian ini diuji kebenarannya dengan
menggunakan uji parsial. Pengujian dilakukan dengan melihat taraf signifikansi
(pvalue), jika taraf signifikansi yang
dihasilkan dari perhitungan dibawah 0,05 maka hipotesis diterima, sebaiknya
jika taraf signifikansi hasil hitung lebih besar dari 0,05 maka hipotesis
ditolak
Tabel 4.11
Hasil Uji t Secara Parsial
Coefficientsa
|
||||||
Model
|
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
1.055
|
1.737
|
.607
|
.545
|
|
Motivasi
|
.624
|
.073
|
.497
|
8.503
|
.000
|
|
Lingkungan_kerja
|
.594
|
.077
|
.448
|
7.671
|
.000
|
|
a. Dependent Variable: Kepuasaan_kerja
|
Sumber: Lampiran output SPSS, 2017
1.
Hipotesis 1 (H1)
Perumusan hipotesis:
Ha: Jika
sig < 0,05 maka diterima, terdapat
pengaruh signifikan antara Motivasi dengan Kepuasan
Kerja
Ho: Jika sig > 0,05 maka ditolak, tidak ada pengaruh signifikan antara Motivasi
dengan Kepuasan
Kerja
Dari tabel 4.12 terlihat bahwa hasil
pengujian hipotesis Motivasi menunjukan nilai t hitung sebesar 8.503 dengan taraf
signifikan 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis
dalam penelitian ini. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Kerja, dimana ini terbukti bahwa pada
level signifikan a. (0.05), dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi
kesimpulanya Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja.
Menurut Wibowo
(2010:379), motivasi merupakan
dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan.
Berdasarkan pengertian Motivasi diatas sesuai dengan
hasil temuan peneliti dari beberapa konsumen yang ingin
berobat kerumah sakit Ichsan Medical Centre
karena mempunyai keyakinan terhadap rumah sakit tersebut.
2.
Uji Hipotesis 2 (H2)
Perumusan hipotesis:
Ha: Jika
sig < 0,05 maka diterima, terdapat
pengaruh signifikan antara Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja
Ho: Jika sig > 0,05 maka ditolak, tidak ada pengaruh signifikan antara Lingkungan
Kerja dengan Kepuasan
Kerja
Dari tabel 4.12 terlihat bahwa hasil
pengujian hipotesis Lingkungan Kerja menunjukan nilai t hitung sebesar 7.671 dengan taraf
signifikan 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis
dalam penelitian ini Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
Kerja, dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a. (0.05), dengan
demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi kesimpulanya Lingkungan Kerja berpengaruh
signifikan terhadap Kepuasan Kerja,
Menurut
Soedarmayanti (2010:21), lingkungan kerja adalah semua keadaan yang terdapat
disekitar tempat kerja yang akan mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap pekerjaanya.
Berdasarkan
pengertian lingkungan kerja diatas sesuai dengan hasil temuan peneliti dari
beberapa konsumen rumah sakit yang ingin berobat kerumah sakit
ini karena lingkungan bersih dan juga dekat.
4.4.2 Uji F (Pengujian hipotesis secara simultan)
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama diuji dengan
menggunakan uji F. Hasil perhitungan regresi secara simultan diperoleh sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Secara Simultan
ANOVAa
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
2724.575
|
2
|
1362.287
|
297.579
|
.000b
|
Residual
|
700.419
|
153
|
4.578
|
|||
Total
|
3424.994
|
155
|
||||
a. Dependent Variable: Kepuasaan_kerja
|
||||||
b. Predictors: (Constant),
Lingkungan_kerja, Motivasi
|
Sumber: Lampiran output SPSS, 2017
Hasil pengujian
F statistik menunjukkan nilai sebesar 297.579 dengan
signifikan sebesar 0.000. Nilai signifikan F tersebut lebih kecil dari 0.05,
dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa pengujian
simultan tersebut menunjukan bahwa Motivasi, Lingkungan Kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Kepuasan Kerja pada Rumah Sakit Ichsan Medical Centre.
4.5
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien pengaruh merupakan besaran yang menunjukan besarnya variasi
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya. Dengan
kata lain, koefisien pengaruh ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh
variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel-variabel terikatnya. Nilai
koefisien pengaruh ditentukan dengan nilai R
square sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13
Perhitungan Hasil Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb
|
|||||||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
Change Statistics
|
||||
R Square Change
|
F Change
|
df1
|
df2
|
Sig. F Change
|
|||||
1
|
.892a
|
.795
|
.793
|
2.140
|
.795
|
297.579
|
2
|
153
|
.000
|
a. Predictors: (Constant),
Lingkungan_kerja, Motivasi
|
|||||||||
b. Dependent Variable: Kepuasaan_kerja
|
Sumber: Lampiran output SPSS, 2017
Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien
berpengaruh (R2) yang diperoleh sebesar 0.795. Hal ini berarti 79.5%
variasi variabel Kepuasan Kerja dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, dan lingkungan kerja sedangkan sisanya sebesar 20.5% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan
dalam penelitian.
4.6
Pembahasan
4.6.1 Hasil Analisis Data
Analisis data pada 156 responden, yang
menjadi responden dalam penelitian ini diketahui responden laki-laki sebanyak
86 orang (55.1%) dan responden perempuan 70 orang (44,9%), status responden
yang belum menikah sebanyak 59 (37.8%) dan yang sudah menikah sebanyak 97 (62.2%).
4.6.2
Hasil Analisis Motivasi
Hasil pengujian hipotesis (H1) telah
membuktikan bahwa Motivasi menunjukan
nilai t hitung sebesar 8.503 dengan taraf signifikan 0,000 tersebut lebih kecil
dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini Motivasi berpengaruh
signifikan terhadap Kepuasan kerja,
dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a. (0.05), dengan demikian Ha
diterima dan Ho ditolak. Jadi kesimpulanya Motivasi
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja
pada Rumah
Sakit Ichsan Medical Centre.
Menurut Wibowo
(2010:379), motivasi merupakan
dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan.
Berdasarkan pengertian Motivasi diatas sesuai dengan hasil temuan peneliti dari
beberapa konsumen yang ingin berobat kerumah sakit Ichsan
Medical Centre karena mempunyai keyakinan terhadap rumah sakit tersebut.
4.6.3 Hasil Analisis Lingkungan Kerja
Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan
bahwa Lingkungan Kerja menunjukan nilai t hitung sebesar 7.671 dengan taraf
signifikan 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis
dalam penelitian ini Lingkungan Kerja
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
Kerja, dimana ini terbukti bahwa pada level signifikan a.
(0.05), dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi kesimpulanya
Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan kerja.
Menurut
Soedarmayanti (2010:21), lingkungan kerja adalah semua keadaan yang terdapat
disekitar tempat kerja yang akan mempengaruhi karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap pekerjaanya.
Berdasarkan
pengertian lingkungan kerja diatas sesuai dengan hasil temuan peneliti dari
beberapa konsumen rumah sakit yang ingin berobat kerumah sakit
ini karena lingkungan bersih dan juga dekat.
4.6.4
Hasil Analisis Secara Simultan dari Motivasi dan Lingkungan Kerja
terhadap Kepuasan Kerja.
Hasil pengujian secara secara simultan menunjukan nilai F statistik menunjukkan nilai
sebesar 297.579 dengan signifikan sebesar 0.000.
Nilai signifikan F tersebut lebih kecil dari 0.05, dengan demikian Ha diterima
dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa pengujian simultan tersebut menunjukan
bahwa Motivasi, Lingkungan Kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan kerja pada Rumah Sakit Ichsan Medical Centre.
Khusus Untuk Jasa Skripsi Management.
yang ingin di bantu dalam pembuatan skripsi nya, Khusus management ya.
Silahkan kalian bisa menghubungi no ini: 082288306999
Semoga membantu, terimakasih
0 Response to "CONTOH: SKRIPSI BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (FULL UJI DATA)"
Posting Komentar